Senin, 30 Maret 2009

Objek Wisata Mummy Aikima

mummy papua


Mumi Aikima, merupakan Mumi (manusia yang diawetkan) yang terdapat di Lembah Baliem Wamena. Berbeda dengan Mumi pada umumnya yang kita kenal di Mesir/benua Afrika, Mumi yang terdapat di Wamena ini memiliki sejarah maupun proses pembuatan yang berbeda. Dinamakan Mumi Aikima karena Mumi ini terdapat di Desa Aikima, Distrik Kurulu Kabupaten Jayawijaya. Dapat ditempuh dari kota Wamena Ibukota Kabupaten Jayawijaya dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua, dengan jarak tempuh ± 5 km kearah barat laut dari kota Wamena.


Mumi Aikima berasal dari seorang kepala suku besar yang pernah dikenal mendiami serta
Mengaasai daerah lembah baliem yang bernama Werupak Elosak . Kepala suku ini dikenal sangat ramah, dan bijaksana sehingga untuk menghormati dan mengenangnya jasadnya tidak dibakar/dikebumikan melainkan diawetkan/diabadikan sebagai Mumi agar dapat dikenal sepanjang keturunannya.
Sejarah/Proses dibentuknya Mumi Aikima
Sebelum meninggal (pada saat koma), kepala suku yang dijadikan Mumi ini terlebih dahulu mengumpulkan segala sanak saudaranya, dan memberikan nasehat/sejarah/rahasia-rahasia yang biasannya diberikan secara turun temurun. Setelah meninggal kepala suku dimasukan dalam Honai (rumah adat suku Dani) pria. Untuk mengawetkannya dan menjadikannya sebagai Mumi dilakukan sebuah proses pembuatan secara tradisional dengan menggunkan peralatan serta ramuan alami yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah dipercayai dari golongan/marga tertentu. Segala proses pembuatan Mumi dilakukan di dalam Honai adat laki-laki dan hanya dilakukan oleh kaum pria. Kaum wanita maupun anak-anak dilarang ikut ataupun terlibat dalam proses pembuatannya. Adapun prosesnya yakni dengan mengelurkan isi perut(lambung, usus, hati dll)yang dikeluarkan melalui lubang anus, setelah itu cairan yang terdapat dalam tubuh Mumi dikeluarkan dengan cara tubuh Mumi diletakan secara horizontal diatas bara api dengan jarak ± 2 meter. setelah itu cairan dalam tubuh mulai dari kepala hinggá kaki dikeluarkan dengan cara ditusuk-tusuk menggunakan kayu yang diruncing tajam, hingga seluruh cairan keluar. Lalu tubuh Mumi dikeringkan dengan suhu yang tetap hangat. Dengan mengunakan ramuan-ramuan dari tumbuh-tumbuhan yang ada, kulit dan tulang Mumi akan menyatu dan menjadi awet hinggá Sekarang. (Sumber : berdasarkan cerita rakyat maupun cerita yang disampaikan secara langsung kepada penulis dari keluarga )(#vinkos#).

LEMBAH "SERIBU HONAI
Bukan Mesir saja yang memiliki mumi. Suku Dani, Yali, dan Ngalum di Kabupaten Jayawijaya menyimpan sejumlah mumi yang umurnya ratusan tahun, khususnya di Lembah Baliem yang dihuni masyarakat Dani dengan rumah khasnya, honai Intisari sempat mengunjungi beberapa mumi tersebut, yang sering kali tidak mudah dilakukan.
Dingin Lembah Baliem yang berketinggian sekitar 1.600 m dari permukaan laut terasa menusuk tulang. Konon ini masih belum seberapa dibandingkan dengan beberapa tahun silam. Dulu kabut masih sering menyelimuti Lembah Baliem. Juga bukan hal yang aneh jika terkadang turun hujan es.
Menyusuri Kota Wamena yang terhampar di Lembah Baliem itu terasa lain dengan cerita orang selama ini. Sudah jarang kita temui lelaki ber-holim (koteka) maupun wanita ber-sali (pakaian khas masyarakat Dani). "Tetapi bukan hal aneh pula jika ada lelaki ber-holim masuk ke bank dan menyetor uang jutaan rupiah," ungkap Kol. J.B. Wenas, bupati Kabupaten Jayawijaya.
Dalam sisi tertentu memang ada budaya masyarakat yang menepi karena derap pembangunan. Bisa jadi budaya tersebut tidak bisa mengikuti lagi lajunya zaman. Perang antarsuku dan potong jari atau telinga jika ada kerabat yang meninggal merupakan salah satu contoh.
Kotekanya masih utuhMenurut adat Dani, orang yang meninggal jenazahnya tidak dikuburkan tetapi dikremasi dengan upacara adat, yang berlangsung selama 40 hari. Upacara ini dilakukan di halaman sili (unit permukiman masyarakat Dani - lihat ), di depan pilamo (Honai laki-laki). Selesai dikremasi, abu jenazah dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam labu yang telah disiapkan. Kemudian labu tersebut dimakamkan di belakang pilamo dan diberi pagar pelindung. Maka menjadi pertanyaan jika ada mayat yang diawetkan (dimumikan). Menurut informasi, hanya orang tertentu yang boleh dimumikan. Mereka itu biasanya orang yang dianggap pahlawan karena banyak berjasa dalam perang antarsuku semasa hidupnya. Bisa jadi mereka adalah kepala suku atau panglima perang.
Selama ini di Kabupaten Jayawijaya ada 7 mumi yang sudah diketahui. "Namun satu di antaranya masih dipertahankan oleh keturunannya, dalam arti tidak boleh dilihat orang lain," ujar Drs. D. Mandowen, pegawai Dinas Pariwisata Dati II Kabupaten Jayawijaya. Mumi-mumi tersebut bisa dijumpai di Kecamatan Kurulu, utara Kota Wamena (3 buah), di Kecamatan Assologaima, barat Kota Wamena (3 buah), serta di Kecamatan Kurima satu buah, dan satu-satunya mumi wanita. Dari ketujuh mumi tersebut, mumi Werupak Elosak di Desa Aikima dan mumi Wimontok Mabel di Desa Yiwika, keduanya di Kecamatan Kurulu, sudah menjadi objek wisata dan sering dikunjungi wisatawan.

Mumi Werupak Elosak, yang terdapat di Desa Aikima, 8 km utara Kota Wamena dan bisa dicapai dengan kendaraan roda 4, dirawat oleh keturunannya dalam sebuah sili. Werupak dulunya panglima perang yang gagah berani. Untuk menghormati jasa kepahlawanannya, ia dimumikan. Selain itu, menurut salah satu keturunannya, sebelum meninggal Werupak sendiri minta supaya mayatnya diawetkan. Dari keterangan, ia meninggal karena tertusuk sege (tombak) dalam suatu peperangan. Bekas luka itu masih terlihat jelas.
Masih menjadi rahasia, ramuan apa yang dipakai untuk mengawetkan mayat. Menurut Mandowen, pengawetan dilakukan dengan cara pengasapan, selama ± 3 bulan terus-menerus. Sepanjang prosesi pengawetan tersebut disertai dengan upacara adat yang sakral.
Setelah menjadi mumi, perawatan selanjutnya ditangani kaum laki-laki saja. Mereka percaya, jika sudah tersentuh oleh wanita, mumi akan cepat rusak serta bisa mendatangkan malapetaka; bisa berupa kurang suburnya ladang maupun timbulnya wabah penyakit. Bagi si wanita sendiri, ia bisa menjadi tidak subur.
Masih simpang siur berapa sebenarnya umur mumi Werupak Elosak. Menurut Sam Pogowak, penduduk yang tinggal di sekitar mumi, umurnya 350 tahun. "Werupak Elosak sudah mempunyai 5 garis keturunan. Jika kita ambil satu garis keturunan berumur 65 tahun, berarti umur mumi 325 tahun," kata Mandowen. Sedangkan Diparda Tk. II mencantumkan angka ± 210 tahun. Tapi yang jelas, meski mumi sudah berumur ratusan tahun, pakaian tradisionalnya, terutama koteka, masih utuh.
Diberi kalung tiap 5 tahunLebih ke utara lagi, sekitar 7 km, terdapat mumi Wimontok Mabel, di Desa Yiwika. Mumi ini lebih kecil dibandingkan dengan Werupak Elosak namun kondisinya lebih bagus. Wimontok, yang dalam bahasa setempat berarti perang terus, adalah kepala suku perang yang ahli strategi. Ia meninggal karena usia tua, dan sesuai dengan amanatnya, mayatnya diawetkan.
Sebagai seorang panglima perang, wajar jika ia sering terluka. Terdapat tiga lubang bekas luka yang serius akibat tusukan sege di tubuhnya. Aksesorisnya juga masih lengkap.
Setelah bersusah payah melewati gapura sili, yang berundak-undak dari batang kayu kecil, Intisari diterima oleh kerabat Wimontok Mabel. Setelah memotret mumi, banyak orang - dengan bahasa isyarat - minta dipotret. Melihat tempat penyimpanan mumi di dalam honai ternyata juga tidak gampang. Izin dari kerabat baru keluar setelah bernegosiasi, termasuk ongkos masuk dan memotret. Memasuki ruangan dalam honai begitu gelap. Penerangan hanya berasal dari sinar yang masuk lewat pintu honai yang sempit dan dari bara api penghangat ruangan. Atapnya yang hitam akibat terus- menerus terkena asap perapian semakin membuat gelap ruangan. Setelah mata menyesuaikan diri dengan keadaan, pandangan langsung tertumbuk pada tas plastik yang tergantung dan penuh berisi uang. Di "sudut" agak ke atas nampaklah kotak kayu tempat mumi disimpan. Selesai memotret tempat penyimpanan mumi itu, kesepakatan hasil negosiasi yang sudah dicapai di luar ternyata berubah. Pembicaraan "ongkos memotret" berjalan alot dan menegangkan. Kesepakatan sulit dicapai. Keringat dingin sempat mengucur karena takut tak bisa keluar. Syukurlah, negosiasi tercapai dengan mereka sebagai pihak yang menang.
Sekeluar dari honai, orang-orang yang minta dipotret tadi pun langsung mengerumuni Intisari. Rasa kaget dan bingung segera luntur setelah paham bahwa ternyata mereka minta uang! Rupanya kesadaran akan hak kepemilikan sudah mereka miliki.
Mumi Wimontok diperkirakan berumur 362 tahun. Umur ini bisa dihitung dari kalung yang dilingkarkan di lehernya setiap 5 tahun sekali. Pengalungan tersebut disertai upacara adat dengan pemotongan babi. Lemak hewan itu kemudian dibalurkan ke seluruh tubuh mumi.
Dalam upacara-upacara adat, terutama perkawinan, mumi Werupak maupun Wimontok selalu dihadirkan di tengah-tengah pesta. Sesuai dengan adat kepercayaan mereka, kehadiran mumi dalam suatu upacara itu akan mendatangkan kebahagiaan dan kesuburan. "Mereka percaya, mumi akan merestui setiap kegiatan yang mereka lakukan sebab hal itu pun pernah dilakukan oleh mumi semasa hidupnya," kata Mandowen.
Mumi wanita dari guaDi Kecamatan Assologaima, ada 3 mumi, yaitu Alongga Araboda, Abinowo Wilapok, dan Pumo. Menurut cerita, mumi Werupak Elosak berasal dari Desa Wogi, Kecamatan Assologaima. Di sinilah mumi tersebut dibuat sebelum dipindahkan ke tempatnya yang sekarang sekitar tahun 1960-an.

Tidak mudah untuk menyaksikan mumi di Kecamatan Assologaima ini. "Saya sendiri, yang penduduk asli daerah itu, harus minta izin sampai 3 kali untuk bisa memotret. Itu pun hanya satu mumi," ujar Drs. Isak Tabuni, pegawai Diparda. Namun anehnya, mumi Abinowo Wilapok dan Alongga Araboda pernah dipamerkan dalam Expo Waena di Jayapura pada tahun 1983. Secara fisik, mereka lebih besar dibandingkan dengan mumi yang ada di Kecamatan Kurulu. Satu-satunya mumi seorang wanita bisa dijumpai di Desa Anggruk, Kecamatan Kurima. Untuk menuju ke sana, transportasi darat masih sulit. Mumi Anggruk yang berasal dari rumpun suku Yali dan bernama Yamen Silok itu ditemukan dalam sebuah gua. "Mumi ini terbentuk oleh alam," ungkap Mandowen. Menurutnya, mumi itu terletak di atas sungai yang mengalir dalam gua. Karena proses alami, terbentuklah mumi. Dari segi umur, mumi wanita ini termuda dari yang pernah ditemukan, yaitu berumur 100-an tahun.
Sayangnya, perlindungan dan perawatan mumi-mumi itu nampak masih kurang. Mumi hanya ditaruh begitu saja dalam kotak. Jika ada yang ingin melihat, mumi digotong ke halaman sili dan didudukkan di atas kursi atau balok kayu. Mobilitas yang tinggi karena hampir setiap hari ada yang ingin melihatnya bisa menimbulkan kerapuhan. Mumi Werupak Elosak, misalnya, pada bagian tertentu sudah dipaku dan diplester dengan lakban. Atau bagian kaki mumi Wimontok nampak diikat dengan kawat untuk menjaga keutuhannya.
Penanganan khusus untuk melestarikan aset budaya bangsa ini nampaknya amat diperlukan. "Sewaktu berkunjung ke sini, Menteri Penerangan Harmoko memang sudah menyarankan agar mumi dimasukkan ke dalam kotak kaca hampa udara, sehingga bebas dari kontak udara luar, dan juga tangan-tangan yang memegangnya," jelas P.E. Tambayong, B.A., kepala Diparda Kab. Jayawijaya.
Masalahnya, untuk mewujudkan saran tersebut, mumi harus dibawa ke luar dari sili karena peralatan yang digunakan tidak bisa di bawa ke lokasi. Menurut Tambayong, mumi boleh dibawa ke luar dari sili asalkan disertai oleh kerabatnya, minimal 5 orang. "Dananya yang tidak ada," aku Tambayong. Belum lagi negosiasi dengan para kerabat mumi untuk memberi penjelasan maksud dan kegunaan mumi disimpan dalam kotak kaca hampa udara tidak mudah. Alasan mereka, mumi tersebut sering diikutkan dalam upacara adat sehingga jika dikacakan, kedekatan mereka dengan mumi berkurang.
Pengalaman Wenas sewaktu menjadi Dandim Kabupaten Paniai bisa dijadikan cermin. "Ada mumi di Kecamatan Ilaga yang saya buatkan kotak kaca. Tapi saya dengar sekarang sudah hilang. Mungkin dijual kepada wisatawan asing," ujarnya. (Yds. Agus Surono)
Created With HTML Assistant Pro - 2/28/97by: Yds. Agus Surono Redaksi Intisari E-mail: agussur@hotmail.com

Sabtu, 21 Maret 2009

Air Terjun Tiga Tingkat Sarasah Guntuang "Pesonanya Kalahkan Lembah
Anai"

Jumat, 20 Maret 2009

Selain Danau Maninjau dan Puncak Lawang, ternyata Kabupaten Agam
menyimpan sebuah potensi pariwisata luar biasa, yang sampai sekarang
tidak terkelola. Air terjun tiga tingkat atau Sarasah Guntuang di Jorong
Sungai Guntuang, Kenagarian Pasia Laweh, Palupuh, tidak kalah menarik
dengan air terjun Sipiso-piso di Danau Toba.

Banyak referensi objek wisata air terjun di Sumatera Barat atau di
Indonesia. Sebut saja di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Bali, Lombok,
Manado dan Sumatera Utara. Bahkan nama besar air terjun terebut tidak
saja menggema di Indonesia, tapi menjulang hingga mancanegara, seperti
Cibeureum, Bantimurung, Sendang Gila atau yang terdekat di Sipiso-piso,
Danau Toba, Sumut.

Jika ingin membandingkan keindahan dan rasa takjub dari seluruh air
terjun ini dengan air terjun tiga tingkat Sarasah Guntuang, mari datang
menengok ke Jorong Sungai Guntuang, Pasia Laweh, Palupuh, Agam. Dari
kejauhan telah terdengar kerasnya dentuman dan deburan air terjun
tersebut menghempas telaga di bawahnya. Pesona air terjun ini bisa
dikatakan tidak kalah dengan air terjun Lembah Anai.

Bahkan setiap pagi dan sore ketika udara semakin lembab, kepulan uap air
dan embun dari Sarasah Guntuang mengepul seperti cendawan raksasa.
Apalagi ketika semakin dekat dengan sarasah tersebut, tiupan angin
selalu berdesing di telinga, seakan menambah nuansa magis air terjun
yang diyakini masih mempunyai nilai sakral oleh warga setempat.

Lokasinya berjarak sekitar tujuh kilometer dari pusat Nagari Pasia
Laweh, menuju arah Nagari Pagadih, Palupuh. Persisnya di tengah deretan
Bukit Barisan, yang mendaki dan menurun di antara lembah hijau di tengah
punggung Sumatera. Jalan ke Sarasah Guntuang cukup bagus dan mulus, tapi
memiliki beberapa tanjakan dan turunan tajam yang cukup menggigilkan
telapak kaki.

Sarasah Guntuang terletak antara dua lembah raksasa, yang airnya terus
mengalir ke tengah Nagari Palupuah. Tingkat pertama paling atas Sarasah
tersebut memiliki ketinggian sekitar 10 meter, dengan sebuah telaga batu
yang kerap memancarkan kilauan pelangi jika terkena sinar matahari.
Sebatang kayu lapuk yang telah memutih dengan diameter 1,5 meter
membelintang di tengah telaga pertama.

Tingkat kedua dan ketiga diperkirakan masing-masing memiliki ketinggian
antara 12 hingga 14 meter, juga dengan telaga seukuran diameter lima
meter. Dari kedua air terjun itulah tersembul uap air dan embun yang
mengepul seperti cendawan raksasa. Bahkan dari tingkat itu pula selalu
terdengar gemuruh hempasan air. Penduduk juga mengkeramatkan sarasah
ini. Mereka percaya setiap ada musibah yang akan menimpa, air sarasah
akan bergemuruh atau akan keluar ikan bersirip emas dari dasar telaga.
Karena kepercayaan itu pula penduduk tidak berani menebang pohon dekat
sarasah. (***)
pdg ekpress

Nama Gunung, Tinggi dan Letaknya di Indonesia Diurutkan Berdasarkan Provinsi

Provinsi Bali Terdapat Gunung Abang Memiliki Tinggi 2.152 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Agung Memiliki Tinggi 3.142 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Batukau Memiliki Tinggi 2.276 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Batur Memiliki Tinggi 1.717 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Catur Memiliki Tinggi 2.098 meter
Provinsi Bali Terdapat Gunung Sangiang Memiliki Tinggi 2.087 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Bapagat Memiliki Tinggi 2.732 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Dempo Memiliki Tinggi 3.159 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Dingin Memiliki Tinggi 2.020 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Gadang Memiliki Tinggi 2.466 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Patah Memiliki Tinggi 2.817 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Runcing Memiliki Tinggi 2.221 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Seblat Memiliki Tinggi 2.883 meter
Provinsi Bengkulu Terdapat Gunung Tangkitlebak Memiliki Tinggi 2.115 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Abong-abong Memiliki Tinggi 3.015 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bandahara Memiliki Tinggi 3.030 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bateekeubeu Memiliki Tinggi 2.840 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bateemecica Memiliki Tinggi 1.140 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bumi Geureudong Memiliki Tinggi 2.670 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Bumi Telong Memiliki Tinggi 2.600 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Geureudong Memiliki Tinggi 2.590 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Leuser Memiliki Tinggi 4.446 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Mueajan Memiliki Tinggi 3.079 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Panet sagu Memiliki Tinggi 3.019 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Panjang Memiliki Tinggi 2.023 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Perkison Memiliki Tinggi 2.532 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Segama Memiliki Tinggi 2.015 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Sorik Merapi Memiliki Tinggi 2.145 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Tangga Memiliki Tinggi 2.500 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Tinjaulaut Memiliki Tinggi 2.105 meter
Provinsi DI Aceh Terdapat Gunung Ulumasen Memiliki Tinggi 2.390 meter
Provinsi Jambi Terdapat Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 2.507 meter
Provinsi Jambi Terdapat Gunung Masurai Memiliki Tinggi 2.935 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Bukittunggul Memiliki Tinggi 2.203 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Burangrong Memiliki Tinggi 2.064 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Cikurai Memiliki Tinggi 2.821 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Cireme Memiliki Tinggi 3.078 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Galunggung Memiliki Tinggi 2.168 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Gede Memiliki Tinggi 2.958 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Guntur Memiliki Tinggi 2.249 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Kancana Memiliki Tinggi 2.182 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Malabar Memiliki Tinggi 2.321 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Masigit Memiliki Tinggi 2.078 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Pangrango Memiliki Tinggi 3.019 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Papandayan Memiliki Tinggi 2.665 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Patuha Memiliki Tinggi 2.434 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Salak Memiliki Tinggi 2.211 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Tangkuban Perahu Memiliki Tinggi 2.084 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Telaga Bodas Memiliki Tinggi 2.201 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Tilu Memiliki Tinggi 2.040 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Wayang Memiliki Tinggi 2.181 meter
Provinsi Jawa Barat Terdapat Gunung Windu Memiliki Tinggi 2.054 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Bismo Memiliki Tinggi 2.365 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.914 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Merbabu Memiliki Tinggi 3.142 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Muria Memiliki Tinggi 1.602 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Perahu Memiliki Tinggi 2.565 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Rogojembangan Memiliki Tinggi 2.177 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Slamet Memiliki Tinggi 3.418 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 3.371 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Sundoro Memiliki Tinggi 2.151 meter
Provinsi Jawa Tengah Terdapat Gunung Ungaran Memiliki Tinggi 2.050 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Anjasmoro Memiliki Tinggi 2.282 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Argomayang Memiliki Tinggi 2.198 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Argopuro Memiliki Tinggi 3.088 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Arjuna Memiliki Tinggi 3.339 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Bromo Memiliki Tinggi 2.392 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Butak Memiliki Tinggi 2.868 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Cemarakuning Memiliki Tinggi 2.248 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Jambangan Memiliki Tinggi 2.482 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Kawi Memiliki Tinggi 2.651 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Kelud Memiliki Tinggi 1.731 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Lawu Memiliki Tinggi 3.265 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Liman Memiliki Tinggi 2.512 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Mahameru Memiliki Tinggi 3.676 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.800 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Raung Memiliki Tinggi 3.332 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Semeru Memiliki Tinggi 3.676 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Suket Memiliki Tinggi 2.950 meter
Provinsi Jawa Timur Terdapat Gunung Welirang Memiliki Tinggi 3.166 meter
Provinsi Jawa TImur Terdapat Gunung Wilis Memiliki Tinggi 2.169 meter
Provinsi Kalimantan Barat Terdapat Gunung Bukitraya Memiliki Tinggi 2.278 meter
Provinsi Kalimantan Timur Terdapat Gunung Harun Memiliki Tinggi 2.160 meter
Provinsi Kalimantan Timur Terdapat Gunung Liangpran Memiliki Tinggi 2.240 meter
Provinsi Lampung Terdapat Gunung Krakatau Memiliki Tinggi 913 meter
Provinsi Lampung Terdapat Gunung Tanggamas Memiliki Tinggi 2.102 meter
Provinsi Lombok Terdapat Gunung Rinjani Memiliki Tinggi 3.726 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Binaiya Memiliki Tinggi 3.019 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Gamalama Memiliki Tinggi 2.700 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Kapaladmada Memiliki Tinggi 2.429 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Laworkawra Memiliki Tinggi 4.481 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Legatala Memiliki Tinggi 4.241 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Nieuwerkerk Memiliki Tinggi 4.185 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Serawema Memiliki Tinggi 4.355 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Sibela Memiliki Tinggi 2.111 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Wetar Memiliki Tinggi 5.282 meter
Provinsi Maluku Terdapat Gunung Wurlali Memiliki Tinggi 4.668 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Ebulolobo Memiliki Tinggi 2.123 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Kalimutu Memiliki Tinggi 1.640 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Kondo Memiliki Tinggi 2.947 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Nangi Memiliki Tinggi 2.330 meter
Provinsi NTB Terdapat Gunung Tambora Memiliki Tinggi 2.851 meter
Provinsi NTT Terdapat Gunung Batutara Memiliki Tinggi 3.750 meter
Provinsi NTT Terdapat Gunung Keknemo Memiliki Tinggi 2.070 meter
Provinsi NTT Terdapat Gunung Ranakah Memiliki Tinggi 2.400 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Arfak Memiliki Tinggi 2.940 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Derabaro Memiliki Tinggi 4.150 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Dwikora Memiliki Tinggi 4.750 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Jaya/Ngapulu Memiliki Tinggi 5.030 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Kwoko Memiliki Tinggi 3.000 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Mandala Memiliki Tinggi 4.700 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Redoura Memiliki Tinggi 3.083 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Togwomeri Memiliki Tinggi 2.680 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Trikora Memiliki Tinggi 4.750 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Yamin Memiliki Tinggi 4.595 meter
Provinsi Papua Terdapat Gunung Yaramamafaka Memiliki Tinggi 3.370 meter
Provinsi Pulau Flores Terdapat Gunung Inerie Memiliki Tinggi 2.245 meter
Provinsi Pulau Sangir Terdapat Gunung Api Memiliki Tinggi 5.000 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Anuan Memiliki Tinggi 3.673 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Balease Memiliki Tinggi 3.016 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Gandadinata Memiliki Tinggi 3.074 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Kabinturu Memiliki Tinggi 2.655 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Kambuno Memiliki Tinggi 2.950 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Lampobatang Memiliki Tinggi 2.871 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Paroreang Memiliki Tinggi 2.616 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Rantemado Memiliki Tinggi 3.445 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Sinajai Memiliki Tinggi 2.669 meter
Provinsi Sulawesi Selatan Terdapat Gunung Tolondokalaud Memiliki Tinggi 2.884 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Butumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Daku Memiliki Tinggi 2.304 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Dali Memiliki Tinggi 2.253 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Dampal Memiliki Tinggi 2.304 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Gawalisi Memiliki Tinggi 2.023 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Gentilomatinan Memiliki Tinggi 2.207 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Kulawi Memiliki Tinggi 3.311 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Lambuno Memiliki Tinggi 2.443 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Lompopana Memiliki Tinggi 2.480 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Lumut Memiliki Tinggi 2.234 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Mad Memiliki Tinggi 2.552 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Malino Memiliki Tinggi 2.443 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Maruwali Memiliki Tinggi 2.280 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Nokilalaki Memiliki Tinggi 2.355 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Ogoamas Memiliki Tinggi 2.565 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Pekawa Memiliki Tinggi 2.314 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Rerekautimdu Memiliki Tinggi 2.508 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Salai Memiliki Tinggi 2.040 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Sidole Memiliki Tinggi 2.099 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Sonjo Memiliki Tinggi 3.225 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Tambusisi Memiliki Tinggi 2.422 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Tanamatua Memiliki Tinggi 2.543 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Tinombala Memiliki Tinggi 2.183 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Towengkeli Memiliki Tinggi 2.229 meter
Provinsi Sulawesi Tengah Terdapat Gunung Tumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter
Provinsi Sulawesi Tenggara Terdapat Gunung Mengkoka Memiliki Tinggi 2.790 meter
Provinsi Sulawesi Tenggara Terdapat Gunung Watuwila Memiliki Tinggi 2.000 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Awu Memiliki Tinggi 3.330 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Boliohutu Memiliki Tinggi 2.065 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Colo Memiliki Tinggi 2.509 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Karangetung Memiliki Tinggi 2.700 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Klabat Memiliki Tinggi 2.022 meter
Provinsi Sulawesi Utara Terdapat Gunung Tentolomatinan Memiliki Tinggi 2.207 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Gedang Memiliki Tinggi 2.050 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Kerinci Memiliki Tinggi 3.800 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Maitang Memiliki Tinggi 2.262 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Marapai Memiliki Tinggi 2.891 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Ophir Memiliki Tinggi 2.191 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Pantai Cermin Memiliki Tinggi 2.690 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Pasaman Memiliki Tinggi 2.900 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Singgalang Memiliki Tinggi 2.877 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Talakmau Memiliki Tinggi 2.912 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Talang Memiliki Tinggi 2.597 meter
Provinsi Sumatra Barat Terdapat Gunung Tandiket Memiliki Tinggi 2.438 meter
Provinsi Sumatra Selatan Terdapat Gunung Besagi Memiliki Tinggi 2.232 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sibayak Memiliki Tinggi 2.094 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sibuatan Memiliki Tinggi 2.457 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sihabuhabu Memiliki Tinggi 2.300 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sinabung Memiliki Tinggi 2.412 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Sipoimcim Memiliki Tinggi 2.199 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Tampunanjing Memiliki Tinggi 2.008 meter
Provinsi Sumatra Utara Terdapat Gunung Kalau Memiliki Tinggi 2.171 meter

Jumat, 13 Maret 2009

Surau Dan Ikan Larangan Lubuak Landua

Makam Buya Lubuk Landua

Di Jorong Lubuak Landua,Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat terdapat sebuah Surau yang sudah berumur 155 tahun.surau yang terletak di kaki gunung Pasaman ini dikenal dengan nama surau Lubuak Landua saat ini sebagai tempat beribadah surau Lubuak Landua ini juga menjadi tujuan wisata ziarah, berziarah ke makam Buya Lubuak Landau.

Buya Lubuak Landua konon adalah penyebar agama islam yang pertama di Pasaman,

Dimakam Buya Lubuak Landua ini ada semacam air yang terdapat di dalam wadah kulit lokan besar,banyak penziarah percaya kalau air yang terdapat di makam Buya Lubuak Landua inidapat membuka hati dan menerangi jiwa yang sedang dalam masalah.

Caranya dengan jalan meneteskan air tersebut ke mata atau meminumnya.

Disamping itu surau Lubuak Landua juga di jadikan oleh pengikut buya Lubuak Landua untuk melakukan Suluak,yaitu beribadah kepada Allah SWT di dalam surau tersebut,agar lebih khusuk dalam melakukan ibadah atau berzikir tempat ibadah itu dilingkari dengan kain dibuat seperti kelambu untuk seorang diri.Hal ini juga dilakukan dengan harapan mendapat petunjuk dari yang Maha Kuasa serta bimbingan dari Buya Lubuak Landua

Sejarah Surau Lubuak Landua.

Pada tahun 1852 surau Lubuak Landua di dirikan oleh Syech Basyir atau yang dikenal dengan nama Buya Lubuak Landua I,Pada masa kepemimpinan Syech Basyir inilah dibuat ikan larangan Lubuak Landua.Syech Basyir ini wafat pada tahun 1922 pada usia 122 tahun.Kepemimpinan surau Lubuak Landua di lanjutkan oleh putra beliau Syech Muhammad Amin yang dikenal dengan nama Buya Lubuak Landua II, kepemimnpinan Syech Muhammad Amin ini tidak berlangsung lama karena pada tahun 1927 beliau wafat,kepemimpinan surau Lubuak landua dilanjutkan oleh Syec Abdul Majid dengan gelar Buya Lubuak Landua III,Syech Abdul Majid meninggal pada tahun 1984,setelah memimpin surau lubuak landua selama 57 tahun.sepeninggal Syech Abdul Majid kepemimpinan surau lubuak landua di lanjutkan oleh adik beliau Syec Abdul Jabbar,beliau dikenal dengan sebutan Buya Lubuak Landua IV,Syech Abdul Jabbar wafat pada tahun 1997,kepemimpinan surau lubuak landua di lanjutkan oleh putra beliau Syech Bahri dengan sebutan Buya Lubuak Landua V,sampai saat sekarang.

Ikan Larangan Lubuak Landua

Ikan Gariang di Lubuk Larangan Landua

Objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan adalan ikan larangan Lubuak Landua,Ikan laranagn ini terletak di aliran batang Luan yang mengalir di sisi surau Lubuak Landua.

Ikan di lubuk larangan ini besar-besar karena lubuk larangan ini telah berusia ratusan tahun sama dengan usia surau Lubuak Landua ini.

Lubuk larangan yang didirikan oleh Syech Basyir ini dihuni oleh ikan air tawar sejenis ikan garing,dahulu sewaktu membuat lubuk larangan ini ikan-ikan ini diberi uduah yaitu semacam ilmu teluh agar ikan tersebut tidak di curi orang.dan apabila ada yang mencurinya sipencuri tersebut akan sakit bahkan dapat menyebabkan kematian.

Namun pada saat sekarang uduah tersebut tidak digunakan lagi,tujuan utama memeliara ikan di lubuk larangan ini adalah untuk sumber bibit ikan ,melestarikan alam,dan objek wisata.

Kamis, 12 Maret 2009

Keunikan Alam di Sumatera Barat

1. Jembatan Akar
2. Batu Angkek-Angkek
3. Talempong Batu Talang Anau
4. Air Di Tonggak Rumah Gadang Mande Rubiah

Yang Unik Dari Talang Anau

Talempong Batu di Talang Anau


Di Talang Anau Suliki Payakumbuh,ada sebuah objek wisata yang rasanya unik dan tidak yakin kita aakn keberadaannya.Yakni sebuah Talempong yang terbuat dari batu.

Talempong adalah sebuah alat musik tradisional MinangKabau,Sumatera Barat.Biasanya terbuat dari bahan logam kuningan.dibentuk menyerupai gong yang berukuran kecil.

Gunanya untuk mengiringi seni tari,kesenian randai atau sebagai alat bunyi-bunyian saat mengarak Pengantin atau lagu-lagu minang.

Tetapi Talempong yang terdapat di Talang Anau ini bukan terbuat dari logam kuningan atau sejenisnya akan tetapi talempong di sini terbuat dari batu alam yang konon kabarnya diambil dari batu gunung yang terdapat di sekitar Talan Anau.

Lantas bunyinya? Apakah sama dengan bunyi talempong yang terbuat dari bahan kuningan? Setelah diketok bunyinya sama persis.Aneh memang kok bunyi batu dapat sama dengan bunyi logam.itulah keunikan Talempong Batu di Talang Anau.

Kalau dilihat bentuk memang tidak sama dengan bentuk talempong yang dipakai di ranah minang,talempomg batu di talang anau ini bentuknya tidak beraturan,bentuknya hanya seperti bongkahan batu biasa.

Talempong Batu talang Anau ini letak kira-kira 38 kilometer dari Kota Payakumbuh menuju arah suliki.

Legenda Talempong Batu Talang Anau

Talempong batu ini awalnya ditemukan berserakan di bukit Padang Aro.Oleh seorang pemuda yang bernama Syamsudin dikumpulkan ketempatnya yang sekarang berada.

Awal cerita syamsudin mulai mengumpulkan batu-batu talempong ini dikarenakan Syamsudin bermimpi tiga kali berturut-turut didatang oleh orang tuanya dalam mimpi tersebut syamsudin disuruh untuk mengumpulakan talempong batu tersebut pada sebuah pokok pohon bamboo (bahasa minangnya talang) yang didekatnya ada pohon enau (bahasa minangnya Anau).

Anehnya syamsudin memindahkan batu-batu yang berukuran besar tersebut dengan jalinan lidi kelapa hijau.Batu-batu itu di giring seperti orang mengiring ternak ke kandang,jaraknya cukup lumayan sekitar satu kilo meter dari tempat yang sekarang.

Setelah mengumpulkan batu-batu ada keanehan yang terjadi pada syamsudin,terkadang dia hilang entah kemana dan muncul tiba-tiba entah dari mana.Karena sering menhilang,penduduk sekitar memberi gelar pada syamsudin,syamsudin tuanku nan hilang.

Setelah sekianlama menghilang tiba-tiba syamsudin tuanku nan hilang muncul dan berpesan kepada penduduk agar menjaga batu-batu tersebut denagn baik.dan apabila akan membunyikan talempong batu tersebut hendaklah minta izin terlebih dahulu dengan cara membakar kemenyan putih.

Kenyataannya memang terjadi,jika tidak minta izin dan membakar kemenyan putih sebelum membunyikanya.talempong batu tersebut tidak mengeluarkan bunyi yang nyaring,akan tetapi berbunyi seperti bunyi batu biasa yang di ketok.

Keanehan lainnya juga ditunjukan oleh batu talempong ini,jika akan terjadi bencana yang akan menimpa nagari talang anau ini baik itu berupa musibah atau wabah.talempong batu ini akan mengeluarkan bunyi menderum,mengelegar atau bunyi-bunyian aneh lainnya.

Senin, 09 Maret 2009

Makam Keramat Tanjung Lilin

Makam Keramat Tanjung Lilin

Di jorong Tanjung Lilin Nagari Tahe Baruah kecamatan Payakumbuh Utara,sekitar delapan kilometer arah utara kota Payakumbuh ada sebuah makam yang di keramatkan oleh orang.Menurut orang-orang sekitar ada versi siapa yang berkubur di makam ini.
Versi pertama,yang berkubur dimakam tesebut adalah makam dari Syech Yusuf,seorang ulama yang mengembangkan syi'ar islam dari aceh sampai ke malaysia.Syech Yusuf ini dikenal memiliki ilmu kebathinan dan kesaktian yang tinggi.
Syech Yusuf mempunyai tiga orang istri,salah satunya tinggal di Negeri Sembilan Malaysia,beliau juga mempunyai anak dan cucu disana.Konon kabarnya syech Yusuf dapat mengetahui keadaan anak dan cucunya di negeri sembilan malaysia walau syech Yusuf tetap berada di Tahe.
Versi Kedua,yang berkubur di makam sungai lilin ini adalah Syech Abdurrahman,seorang ulama yang ikut berjasa mengembangkan agama islam di daerah ini,semasa zaman Paderi.
Syech Abdurrahman adalah pengikut Tuanku Imam Bonjol,Syech Abdurraman terkenal memiliki kesaktian dan ilmu beladiri serta keberanian yang tinggi.
Beliau mengembangkan islam bukan hanya disini saja tetapi juga sampai ke daerah Kelang di Malaysia.Beliau diperkirakan meninggal pada tahun 1836.
Kekeramatan kuburan ini terlihat setelah beliau dikuburkan.Banyak penduduk sekitar yang melihat cahaya yang menyerupai api lilin diatas kuburan ini.Sehingga masyarakat takut untuk mendekat karena dianggap angker dan keramat.
Suasana sekitar Makam ini tenang dan sunyi walau berada di dekat pemukiman penduduk.

Debus Minang

Atraksi debus di Batusangkar


Permainan Debus ini banyak di jumpai didaerah-daerah lain,di minangkabaupun permainan kekebalan tubuh dari senjata tajam ini juga ada.
Debus (dabuih=minangkabau) merupakan permainan yang sarat dengan unsur magis.
Permainan ini di pimpin oleh seorang ketua debus yang di sumatera barat atau minangkabau di panggil dengan sebuatan 'Tuo dabuih'.
Orang ini lah yang memimpin ritual yang dilakukan sebelum permainan debus di mulai,biasanya si pemimpin ini sebelum memulai permainan melakukan sembahyang menurut ajaran agama islam,meminta kekuatan kepada Allah SWT.
Permainan debus ini ada beberapa macam pertunjukan kekebalan tubuh seperti kebal terhadap senjata tajam yang terbuat dari besi berupa parang,pisau dll,kebal terhadap pecahan kaca,beling yang sifatnya terbuat dari kaca,kebal terhadap rantai besi yang dibakar sampai merah,bara api.
Permainan ini memang menegangkan,bagi yang berpenyakit jantung alangkah baiknya tidak menyaksikan permainan ini.
Permainan ini diringi oleh musik rebana yang melantunkan ayat-ayat Al Qur'an.
Di sumatera Barat permainan ini memang sudah agak langkah,hanya beberapa grup debus saja yang masih aktif diantaranya di Kabupaten Tanah datar dan Pesisir Selatan.

Permainan Lukah Gila

atraksi permainan lukah gila


Lukah adalah sejenis alat yang dipergunakan untuk menangkap belut atau ikan,lukah dikenal juga dengan bubuh.
Tapi disini lukah yang dimaksud bukanlah lukah yang akan digunakan untuk menangkap ikan atan tetapi di beberapa nagari di sumatera barat lukah ini dijadikan semacam permainan yang bersifat magis.
Lukah ini di mantra-mantrai oleh seorang pawang,lalu lukah ini dapat melompat-lompat atau menari-nari dengan sendirinya.
Hal ini biasanya digunakan untuk menguji ketangkasan para pemuda minangkabau dalam mengendalikan lukah yang telah di masuki kekuatan gaib tersebut.
Lukah ini biasanya dipegang oleh beberapa orang muda yang kuat-kuat yang berusaha menjinaknan lukah yang bergerak-gerak itu.
Kadangkala ada yang sampai orang yang memegang lukah itu terjatuh.
Permainan ini sarat dengan kekuatan magis,sifatnya hanya hiburan.
Permainan lukah gila (gilo=minangkabau) ini dapat di jumpai hampir disetiap kabupaten di Propinsi Sumatera Barat,tapi yang ternama adalah di Kabupaten Tanah datar dan Kabupaten Pesisir Selatan.

OBJEK WISATA RELIGIUS DI SUMATERA BARAT

Propinsi Sumatera Barat terkenal dengan adat dan agamanya yang kuat.
Maka dari itu Sumatera Barat memiliki tempat-tempat wisata yang berdasarkan religius.
Diantaranya :